BERADA DI SISI LAIN

oleh Arum Anggraeni Maulida



Ada pepatah mengatakan bahwa seorang manusia akan menyesal bila tidak berani melakukan suatu hal baru. Hal tersebut menstimulasi saya untuk menulis pemikiran singkat ini.
Mungkin sudah hukum alam bila dalam kehidupan akan selalu diibaratkan dengan roda yang terus berputar, yang menempatkan kondisi seseorang berada di bawah, tengah, dan atas. Mengapa demikian? Saya beranggapan bahwa dalam setiap tahap yang dilalui merupakan sebuah ujian hidup, yang menitikberatkan pada sebuah proses dan tujuan.
Ujian-ujian yang datang seharusnya dihadapi dengan berani, bukan malah dihindari dan berlari, karena setiap jejak langkah itu terbentuk ketika seseorang telah melewati suatu jalan melalui tapakan-tapakan kakinya.
Seseorang disini merasa lain, merasa tidak bebas, merasa malu, merasa harus meningkatkan kepercayaan diri. Apakah pencapaian terdahulu telah membuat ia lupa bahwa ia masih harus berjalan di pacuan titik ini. Anggap saja ini permulaan, mari mencoba membuat kerangka berpikir lagi.
Tapi sebuah kebiasaan dan tabiat tidak akan berubah dalam hitungan menit. Memang rasa takut yang muncul hanyalah sebuah rasa yang semu. Saya rasa itu bisa saja muncul dari pikiran negatif dan mental yang lemah dari diri sendiri.
Selanjutnya, bila kita berbicara potensi dari sisi lain, tentu pengembangan secara langsung maupun tidak langsung akan membangkitkan semangat hidup dan perlahan melompati jalan hidup.
Kini seseorang pun berada di sisi lain, mengawali sesuatu yang lain. Mungkin semua ini ada keterkaitan dan hubungan dari hal sebelumnya. Pertanyaannya, bagaimana mengawali ini menjadi sesuatu yang menuju kepada sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, saya pun punya cara untuk memotivasi tentu terutama untuk diri saya sendiri terlebih dahulu, sebagai berikut:
-           Fokuskanlah sebuah tujuan hanya kepada satu, yaitu kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Usaha ini demi mencapai ridhoNya. Rezeki, keberhasilan, dan kesuksesan akan terasa nikmat bila diawali dengan usaha, doa dan tawakal ke arah-Nya;
-       Dalam mencoba sesuatu yang baru, lakukanlah dengan hati-hati dan antusias tersembunyi. Hati-hati disini dijalankan dengan cara memahami kondisi sekitar terlebih dahulu, mengenal pihak terkait secara kebutuhan, dan mengokohan kembali prinsip yang dimiliki. Antusias tersembunyi yang dimaksud adalah harus mudah mengendalikan ekspresi, tunjukan sikap tenang namun cekatan dalam mengerjakan sesuau;
-      Kerjakan sesuatu secara sungguh-sungguh berdasarkan kemampuan. Jangan merasa ahli dalam bidang lain bila belum pernah mengetahuinya. Jadilah orang yang bijak dalam bertindak. Tentu saja boleh mencoba sesuatu yang baru, akan tetapi jangan sampai percobaan tersebut dapat memberikan efek buruk kepada diri sendiri dan orang lain;
-         Dan terakhir ikhlas dalam menerima keadaan baru. Tanamkan dalam pikiran bahwa inilah yang terbaik dan memang sudah ditakdirkan menjadi hal yang harus ditempuh. Nikmati segala proses walau baru berada di titik terbawah. Jangan takut akan menjadi lemah bila menjadi sisi yang belum dianggap. Karena tidak ada orang kuat yang benar-benar kuat bila tidak mengetahui bagian-bagian dari kelemahannya.

Singkatnya seperti itu saja. Banyak faktor lain yang dapat mendukung perjalanan hidup. Dari keseluruhan, tulisan ini hanyalah sebuah pemikiran saya, yang mungkin dapat diterima dengan baik atau tidak. Tujuannya cuma satu yaitu ingin memberikan pandangan bila seseorang masuk ke dalam fase kehidupan yang lain dan berada di sisi lain tersebut.
 
-8 September 2016-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan ke Sapporo, Hokkaido Jepang (Maret 2017)

Menikmati Minggu Siang dengan "Menu Sop Iga"

Mudah! Mengecek Pencernaan Anak Melalui Fitur Tummypedia Bebelac