Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Pengalaman sebagai Ketua Umum DPM KM-UMY Periode 2014-2015: Menjadi Sidang dan Rapat

Gambar
Assalamualaikum, Wr. Wb., Selamat hari Selasa, selamat menjalankan aktivitas di akhir-akhir bulan Ramadhan ini. Dalam kesempatan kali ini saya, Arum Anggraeni Maulida, selaku demisioner Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (DPM KM-UMY), akan sedikit bercerita tentang berbagai pengalaman saya dalam memimpin sidang/ rapat/ atau bisa dikatakan hal serupa. Dapat kita ketahui bahwa DPM KM-UMY merupakan lembaga legislatif tertinggi di tingkat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang menuntut anggotanya untuk mampu menjalankan dan melaksanakan tugas, fungsi dan kewenanangan dalam kekuasaan legislatif. Hal tersebutlah yang mengharuskan setiap anggota lembaga tersebut untuk dapat berdiskusi dengan baik, bernegosiasi, berpendapat dipersidangan, paham betul akan mekanismenya, dan menghasilkan keputusan maupun sebuah peraturan. Membicarakan sebuah pengalaman, pastilah membicarakan tentang hal yang negatif dan positif akan sesuatu yang

Pengalaman Menari "Tari Golek"

Gambar
Alhamdulillah…pada bulan Juni tahun 2014 yang lalu, saya dan bersama 5 orang junior di International Program for Law and Sharia (IPOLS), Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, berkesempatan mempersembahkan sebuah tarian dalam acara “Opening Ceremony of Student Exchange Program IPOLS-AIKOLs 2014”. Tarian yang kami persembahkan bernama Tari Golek. Tari Golek adalah sebuah tarian yang pertama kali diciptakan oleh KRT Purbaningrat dan masuk dalam kategori tari klasik yang ditarikan dengan ragam tari klana alus. Diiringi dengan gendhing seperti nama tarian tersebut yaitu gendhing Lambangsari. Tari Golek Lembangsari menceritakan tentang seorang gadis yang sedang beranjak dewasa. Gadis ini diceritakan sebagai sosok yang pandai bersolek dengan di dalamnya ditampilkan berbagai macam gerakan seperti seseorang yang sedang memegang cermin, memasang gincu, memekai bedak dan sebagainya. [1] Menjadi seorang penari Tari Golek dalam sebuah acara tersebut merupakan sebuah p

Tugas dan Fungsi Lembaga Legislatif Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Refleksi dari Tugas dan Fungsi Lembaga Legislatif Republik Indonesia Oleh Arum Anggraeni Maulida Ketua DPM KM-UMY Periode 2014-2015 (disampaikan pada Training Legislatif DPM FPB UMY, 31 Mei 2015)

    PENGANTAR Pemilahan Umum (Pemilu), Kongres Mahasiswa, Musyawarah Besar dan Sidang Umum merupakan hal yang biasa kita lihat dilingkup kampus terkait euforia mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan non-akademik. Berbagai kegiatan tersebut adalah contoh kegiatan yang menandai adanya sebuah pergantian/ regenerasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi. Tema tulisan saya kali ini adalah tugas dan fungsi lembaga legsilatif mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mungkin sebagian besar mahasiswa UMY bertanya-tanya apa itu lembaga legislatif mahasiswa? Apakah lembaga tersebut mempunyai peran penting dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di UMY? Dan apa sih sebenarnya tugas dan fungsi dari lembaga tersebut? Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari berbagai kalangan mahasiswa yang notabene tidak mengetahui atau mungkin memang belum memahami secara keseluruhan mengenai “lembaga legislatif mahasiswa”. Bahkan, ada sebagian mahasiswa yang sudah bergabung dalam lembaga leg

Aku Malu, Cinta...

Gambar
  Mungkin terdengar aneh, lantaran aku yang berani, aku yang terbiasa berbicara di muka umum, aku yang mampu bernegosiasi dalam memecahkan masalah, dan aku yang mampu memberikan motivasi kepada banyak orang, merasakan malu yang sangat luar biasa. Terkadang ku melihat dia, ku perhatikan dia bertingkah, ku amati cara dia menjalani hidup, yang bisa saja membuatku berpikir tak ada apa-apanya. Tapi apakah kau tahu maksud yang sedang ku ungkapkan saat ini. Bukan sebuah kalimat “tak ada apa-apanya”, tapi bagaimana dengan ketiadaan itu yang malah kuanggap dapat menyempurnakan hidupku? Pernah ku mendapatkan sebuah nasihat, dari orang yang mungkin sudah merasakan asam manis dunia lebih lama dari aku. Orang itu seketika mengatakan sesuatu tentang “pasangan hidup”. Dia memberikan nasihat untuk memfokuskan dahulu dalam mencari pasangan yang sesuai kriteria, barulah mencintainya. Apakah aku langsung sependapat dengannya? Dengan lelaki paruh baya, yang mungkin umurnya saja sudah lebi