Pengalaman Menari "Tari Golek"





Alhamdulillah…pada bulan Juni tahun 2014 yang lalu, saya dan bersama 5 orang junior di International Program for Law and Sharia (IPOLS), Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, berkesempatan mempersembahkan sebuah tarian dalam acara “Opening Ceremony of Student Exchange Program IPOLS-AIKOLs 2014”. Tarian yang kami persembahkan bernama Tari Golek.
Tari Golek adalah sebuah tarian yang pertama kali diciptakan oleh KRT Purbaningrat dan masuk dalam kategori tari klasik yang ditarikan dengan ragam tari klana alus. Diiringi dengan gendhing seperti nama tarian tersebut yaitu gendhing Lambangsari. Tari Golek Lembangsari menceritakan tentang seorang gadis yang sedang beranjak dewasa. Gadis ini diceritakan sebagai sosok yang pandai bersolek dengan di dalamnya ditampilkan berbagai macam gerakan seperti seseorang yang sedang memegang cermin, memasang gincu, memekai bedak dan sebagainya.[1]
Menjadi seorang penari Tari Golek dalam sebuah acara tersebut merupakan sebuah pengalaman yang berharga. Kami memperiapkan dan berlatih secara intensif selama kurang lebih 1 bulan. Dan, awalnya saya merasa Tari Golek merupakan tari yang sedikit rumit, karena saya harus memperhatikan dan mempelajari gerakan per gerakan yang jelimet dan tentu saja hal yang paling berkesan adalah disaat berlatih kerjasama dan memadukan kekompakan sesama antar penari.
Pada akhirnya, setelah berlatih bersama secara berkala, saya pun dan kawan-kawan akhirnya bisa mempersembahkan yang terbaik. Dan, saya jadi suka dan berkeinginan untuk “kala ada kesempatan”, tampil menari lagi.
Saatnya melestarikan budaya Indonesia, cinta akan budaya bangsa sendiri J




[1] PDDJ, Tari Golek Lembang Sari, dimasdiajeng.or.id/tari-golek-lambang, diakses pada tanggal 14 Juli 2015, pukul 06.17

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan ke Sapporo, Hokkaido Jepang (Maret 2017)

Menikmati Minggu Siang dengan "Menu Sop Iga"

Mudah! Mengecek Pencernaan Anak Melalui Fitur Tummypedia Bebelac