Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Tugas dan Fungsi Lembaga Legislatif Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Refleksi dari Tugas dan Fungsi Lembaga Legislatif Republik Indonesia Oleh Arum Anggraeni Maulida Ketua DPM KM-UMY Periode 2014-2015 (disampaikan pada Training Legislatif DPM FPB UMY, 31 Mei 2015)

    PENGANTAR Pemilahan Umum (Pemilu), Kongres Mahasiswa, Musyawarah Besar dan Sidang Umum merupakan hal yang biasa kita lihat dilingkup kampus terkait euforia mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan non-akademik. Berbagai kegiatan tersebut adalah contoh kegiatan yang menandai adanya sebuah pergantian/ regenerasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi. Tema tulisan saya kali ini adalah tugas dan fungsi lembaga legsilatif mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mungkin sebagian besar mahasiswa UMY bertanya-tanya apa itu lembaga legislatif mahasiswa? Apakah lembaga tersebut mempunyai peran penting dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di UMY? Dan apa sih sebenarnya tugas dan fungsi dari lembaga tersebut? Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari berbagai kalangan mahasiswa yang notabene tidak mengetahui atau mungkin memang belum memahami secara keseluruhan mengenai “lembaga legislatif mahasiswa”. Bahkan, ada sebagian mahasiswa yang sudah bergabung dalam lembaga leg

Aku Malu, Cinta...

Gambar
  Mungkin terdengar aneh, lantaran aku yang berani, aku yang terbiasa berbicara di muka umum, aku yang mampu bernegosiasi dalam memecahkan masalah, dan aku yang mampu memberikan motivasi kepada banyak orang, merasakan malu yang sangat luar biasa. Terkadang ku melihat dia, ku perhatikan dia bertingkah, ku amati cara dia menjalani hidup, yang bisa saja membuatku berpikir tak ada apa-apanya. Tapi apakah kau tahu maksud yang sedang ku ungkapkan saat ini. Bukan sebuah kalimat “tak ada apa-apanya”, tapi bagaimana dengan ketiadaan itu yang malah kuanggap dapat menyempurnakan hidupku? Pernah ku mendapatkan sebuah nasihat, dari orang yang mungkin sudah merasakan asam manis dunia lebih lama dari aku. Orang itu seketika mengatakan sesuatu tentang “pasangan hidup”. Dia memberikan nasihat untuk memfokuskan dahulu dalam mencari pasangan yang sesuai kriteria, barulah mencintainya. Apakah aku langsung sependapat dengannya? Dengan lelaki paruh baya, yang mungkin umurnya saja sudah lebi