Muslimah Menghadapi Krisis Moral Bangsa



oleh
Arum Anggraeni Maulida


Kemajuan zaman saat ini telah membawa dampak baik dan buruk kepada bangsa kita Indonesia. Seperti yang telah diketahui, salah satu dampak baiknya adalah mudahnya menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain melalui komunikasi dan lain sebagainya. Namun, tanpa mengingkari hal itu, telah lahir pula dampak buruk, seperti pengaruh budaya luar yang kurang baik yang mengakibatkan rusaknya kepercayaan diri akan budaya kita sendiri, dan yang paling gencar terjadi saat ini adalah isu krisis moral bangsa.
Di negara kita telah terjadi korupsi, tindakan asusila, kriminalitas yang tinggi, dan lain sebagainya yang mana adalah dampak dari sebuah krisis moral. Sebagai seorang muslimah yang akan menghadapi dengan tegar krisis moral yang terjadi saat ini, dituntut untuk mengetahui dan melaksanakan tindakan pencegahan dari dalam diri sendiri, antara lain: mengetahui mana yang salah dan benar dengan meningkatkan kecerdasan intelektual, menambah kecintaan dan ketaatan beragama, dan menyeleksi budaya luar yang masuk dengan cermat.
Sebagai seorang muslimah, kita harus mampu meningkatkan kecerdasan intelektual agar kebodohan tidak melekat di dalam diri kita, sehingga kita mengetahui mana yang baik dan buruk. Di zaman moderen saat ini, wanita sudah tidak lagi dianggap tabu untuk belajar, mendapatkan sekolah yang tinggi dan lain sebagianya. Maka dari itu, berasal dari pelajaran ilmu pengetahuan dan semacamnya dapat meningkatkan intelektualitas seorang muslimah, yang mana akan memberikan banyak manfaat dalam membangun intergitas diri. Dan, setelah terbentuknya integritas diri yang baik, akan lahirlah sikap yang beretika dan bermoral, sehingga sebagai seorang muslimah yang cerdas, akan mengetahui mana yang baik dan buruk dalam menghadapi ancaman krisis moral di masa kini dan masa yang akan datang.
Tentu kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk menjadi tameng seorang muslimah menghadapi kondisi kehidupan yang sedang dilanda krisis moral saat ini. Oleh karena itu, kecintaan dan ketaatan dalam beragama sangat dibutuhkan untuk menjadi pelengkap kesempurnaan dan keberanian menghadapi krisis tersebut. Sebagai seorang muslimah, mengetahui dan mempelajari ilmu keagamaan akan sangat berguna bagi kehidupan pribadi mau kehidupan sosialnya.  Semua itu dikarenakan kesempurnaan ajaran agama islam yang tiada tandingannya. Oleh sebab itu, menambah kecintaan dalam beragama juga akan menambah ketakwaan seorang muslimah di dunia dan di akhirat. Sehingga, dengan berbagai manfaat yang akan didapat nanti, seorang muslimah dapat berfikir cerdas dalam menentukan sikap dan mengambil keputusan dengan berani dalam menghadapi krisis moral bangsa yang sedang gencar terjadi.
Setelah semua yang tersebut di atas telah berada di dalam genggaman seorang muslimah yang cerdas dan taat, kemampuan menyeleksi pengaruh budaya luar yang masuk di era globalisasi inipun semakin meningkat. Dengan kecerdasan, seorang muslimah dapat mengambil pengaruh yang memberi banyak manfaat dan meninggalkan pengaruh yang tidak membawa manfaat. Ditambah lagi dengan ketaatan, sikap yang berpikiran luas akan muncul, sikap kedewasaan dalam menghadapi budaya luar yang masuk pun seperti tak terelakan lagi kelahirannya, dan ditambah sikap mandiri yang tidak mudah terpengaruh era globalisasi membawa kemaksimalan dalam pencegahan guna menghadapi krisi moral bangsa.
Dapat disimpulkan disini, untuk menghadapi krisis moral yang terjadi saat ini, seorang muslimah haruslah mengambil tindakan pencegahan dan keberanian dengan berbagai cara; antara lain seperti yang tersebut di atas, yaitu meningkatkan kecerdasan intelektualitas, menambah kecintaan dan ketaatan beragama, dan menyeleksi budaya luar yang masuk dengan cermat. Bila muslimah telah berhasil menghadapi hal tersebut, akan lahirlah berbagai dampak postif yang akan menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran yang diakibatkan krisis moral bangsa. Oleh karena itu, mari para muslimah, ambilah peran walaupun dimulai dari hal yang paling kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan ke Sapporo, Hokkaido Jepang (Maret 2017)

Menikmati Minggu Siang dengan "Menu Sop Iga"

Mudah! Mengecek Pencernaan Anak Melalui Fitur Tummypedia Bebelac