Pengalaman Mengurus Mutasi dan Balik Nama STNK Kendaraan Bermotor (Roda Empat) dari Tanggerang ke Depok

Assalamualaikum, Wr. Wb...semua..

Dalam kesempatan kali ini aku mau bagi pengalaman proses mengurus sendiri mutasi dan balik nama STNK dari Tanggerang ke Depok. Hehe

Ini berawal saat pajak kendaraan kami sudah berakhir pada bulan Juni lalu. Ketika mau membayarnya, eh ternyata KTP lama pas beli mobilnya sudah mati (semacam KTP Tanggerang sementara gitu). Jadi kami harus mutasi dan balik nama STNK ke Depok, dimana KTP suami yang sebelumnya di Jogja sudah pindah ke Depok.

Proses mutasi dan balik nama cukup panjang. Kami harus mengurus beberapa hal di SAMSAT Tanggerang yang meliputi:

a. Gesek Kendaraan (Rp 30.000,-);

b. Cek fisik kendaraan (Rp 50.000,-);

c. Bayar denda + pajak sementara, ada STNK sementara yang berlaku hingga 8 Agustus (lupa nominalnya sekitar Rp 450.000,-);

d. Proses mutasi antar wilayah (Tanggerang ke Depok) kurang lebih 3 hari (Rp 350.000,-); 

e. Keluar surat pengantar pencabutan berkas; dan

f. Masuk ke Arsip (Rp 10.000,-/ seikhlasnya).


Selanjutnya, proses balik nama di SAMSAT Depok meliputi beberapa hal sebagai berikut:

a.  Melakukan Cek Fisik (Rp 30.000,-) dan Menyerahkan berkas dari SAMSAT Cikokol Tanggerang (dengan fotocopy Rp 10.000,-) ke Loker Mutasi Masuk (Rp 80.000,-);

b. Membayar Pajak Kendaraan di Loket (Rp 2.710.000,-/ tergantung jenis mobilnya ya);

c. Mengambil STNK baru (setelah balik nama dari KTP sebelumnya);

d. Menuju tempat mengambil Plat Baru Kendaraan (harusnya ga bayar, tapi seikhlasnya Rp 5.000,- - Rp 10.000,-); dan

e. Memproses balik nama BPKB di Polda Metro Jaya (nah ini belum kami lakukan.. hehe).

Kalau ditotalin lumayan juga ya bayarnya..hehe 

Sementara itu dulu ya.. semoga bermanfaat.

:)

Komentar

  1. Akutu paling sebel kalo udah urus mengurus berkas kayak gini nih hehe ngerasa ribet gitu dengan rules birokrasi nya, belum lagi ada bayar ini itu yg semestinya gak ada.

    BalasHapus
  2. Waah.. agak ribet dan merogoh kocek agak dalem juga ya mbak, hehe..

    BalasHapus
  3. brb, keinget sama pajak motor nanti oktober..

    Pernah sekali urusin pajak aja udah kesel duluan, apalagi ngurusin balik nama gini ya mbak. Udah uangnya butuh banyak, mobilisasi kitanya juga butuh waktu. Makanya ya jasa ginian laris

    BalasHapus
  4. Ampunn deh mbaa sebegitu panjangnya memang yaa dimana mana urusan briokrasi di negara kita. Ngga cuma bayar pajak atau hal semacamnya. Ngurus ijazah di kampus aja ribetnya udah kayak mau nikah hahahah

    BalasHapus
  5. Selalu deh kalau ngurus hal-hal berbau administratif gini males bawaannya. Prosesnya terlalu panjang, birokrasi bertele-tele juga. Padahal ya udah tahun 2020 sih, semoga segera dipermudah pengurusan online dan offline-nya yah

    BalasHapus
  6. Aku juga disuruh balik nama nih STNK motor tapinya (pdhl sudah namaku) karena kena pajak progresif

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan ke Sapporo, Hokkaido Jepang (Maret 2017)

Menikmati Minggu Siang dengan "Menu Sop Iga"

Mudah! Mengecek Pencernaan Anak Melalui Fitur Tummypedia Bebelac