Part 2 – Edisi Kehamilan Pertama


Trisemester Pertama

Selamat malam pembaca semua, 

Hari ini saya akan melanjutkan tulisan tentang kehamilan pertama saya. Seperti yang saya tulis sebelumnya (pada part 1), setelah periksa di bidan RS Hermina Bogor saya dianjurkan melakukan pemeriksaan kembali dalam 2 minggu ke depan, dan akhirnya saya dan suami baru sempat kembali periksa di RS Hermina Bogor pada 9 Oktober 2017.

Periksa kehamilan kedua yang kami lakukan adalah bersama dr. Giana Hanum Pardjaman, SpOG. Mengapa kami memilih bersama beliau? Sebenarnya tidak ada alasan khusus, hanya sekadar ingin iseng pada hari itu dan ada beberapa dokter yang sedang praktik namun saya menjatuhkan pilihan pada dr. Giana karena tertarik dengan namanya yang saya rasa cukup cantik.

Kebetulan saat itu dapat urutan belasan, dan kami pun menunggu cukup lama. Saya pun di sela waktu menunggu mencoba browsing  tentang dr. Giana dan menemukan beberapa hal cukup mengejutkan (namun tidak saya bahas disini). 

Hingga tiba saatnya nama saya dipanggil, kami pun memasuki bersama ruang periksa dr. Giana. Cukup singkat. Hanya beberapa tanya jawab dan langsung periksa USG yang gambar sudah menunjukan perkembangan janin kecil dalam rahim saya (dengan ukuran sekitar 1,15 cm) dan pada saat itu usia kandungan adalah 7 minggu 2 hari. Aahh... saya sangat senang sekali. Saya menjadi yakin 100 persen bahwa di dalam rahim saya sudah ada calon anak yang sudah kami nantikan.

Mengetahui kondisi janin saya yang berkembang masuk pada trisemester pertama, sang dokter mewanti-wanti untuk banyak makan sehat, hindari yang instan-instan (seperti mie dan lainnya). Ia pun tidak mewajibkan saya untuk minum susu khusus hamil. Cukup makan dengan gizi cukup dan konsumsi vitamin + obat yang diberikan.

Di akhir sesi pemeriksaan pun saya bercerita kepada bu dokter bahwa saya akan pulang ke Jogjakarta, lalu melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara untuk melakukan penelitian tesis saya. Dari itu, saya meminta saran beliau sekaligus obat penguat kandungan agar janin tetap sehat meskipun akan naik transportasi darat Jakarta-Jogja, pesawat ke Kalimantan, dan kapal untuk menyebrang ke pulau perbatasan. Bu dokter pun memberitahu bahwa hakikatnya kondisi rahim ibu kuat (bila tidak ada permasalahan serius), dan ia pun memberikan obat penguat cukup untuk 3 minggu (dengan harga yang cukup mahal). Sebagai informasi, periksa dengan bidan di RS Hermina Bogor dengan harga Rp 80.000,- dan dengan dokter spesialis adalah Rp 186.000,- (harga ini belum termasuk cetak USG dan obat, hanya jasa periksa).

Inilah masa-masa trisemester awal kehamilan saya. Trismester awal dimulai pada usia kandungan 1-3 bulan dimana ini adalah masa perkembangan janin yang cukup signifikan. Hari Perkiraan lahir (HPL) pun akan lebih akurat sehingga sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk sekali melakukan USG pada periode ini. Dalam perkiraan lahir bayi saya pada kehamilan pertama ini adalah tanggal 26 Mei 2018 (yang kurang lebih 47 hari dari tulisan ini saya buat).

Bila ditanya bagaimana rasanya hamil, saya akan menjawab hal tersebut sangat menakjubkan. Saya merasakan berbagai perubahan dalam masa trisemester ini seperti payudara yang sakit pada bagian puting, mual dan muntah, tidak nafsu makan, lemas dan gampang lelah, serta perasaan yang suka berubah-ubah. Saya sangat bersyukur mampu menjadi calon ibu yang merasakan perubahan hormon tersebut. Saya bahagia akan menjadi seorang wanita seutuhnya. Dengan tugas yang semakin berat, saya harus mampu melawan ini semua dengan membantu pertumbuhan kembang calon anak secara maksimal, yang saya akui sangat berat dengan perubahan yang terjadi.

Saya yakin dengan kemampuan saya dan dukungan keluarga, saya insyaAllah akan mampu melewati periode awal kehamilan saya. 

Demikian cerita pada part 2 ini.. selanjutnya akan saya tulis cerita-cerita berikutnya pada part selanjutnya.

Sampai jumpa....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah! Mengecek Pencernaan Anak Melalui Fitur Tummypedia Bebelac

Membuat Visa Korea Selatan

Pengalaman Senam Hamil Pertama dan Kedua