Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin -Tere Liye-

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
Sebuah buku karya Tere Liye.
Pada liburan lebaran kemarin, saya berkunjung kerumah Nenek di Banjarmasin,
Kalimantan Selatan. Sambil saya mengisi waktu liburan bersama saudara dan
keluarga saya di sana, saya membaca sebuah buku yang dipinjami oleh sepupu saya,
Yudi.
Dalam buku yang berjudul “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” berisi
banyak motivasi penyemangat diri meraih prestasi dengan kisah cinta yang boleh
dikatakan berakhir tidak sesuai harapan.
Buku ini bercerita tentang seorang gadis yang mempunyai seorang adik dan seorang
ibu yang telah membesarkan mereka sendiri, karena sang ayah telah meninggal
dunia. Lalu, tak lama ibu nya pun meninggal dunia.
Sepanjang perjalanan hidupnya yang diawali bertemunya ia dengan sosok
laki-laki yang ia anggap sebagai Malaikat, telah membawa banyak perubahan ke
dalam hidupnya. Hingga ia menyadari, bahwa ia sangat mencintai sosok Malaikat
itu, seorang laki-laki yang berumur lebih tua jauh diatasnya.
Dengan kesuksesan dan berbagai prestasi yang gadis itu telah raih, membuat
ia merasa percaya diri bahwa akan mampu membanggakan diri dihadapan laki-laki itu.
Namun ternyata takdir berkata lain, karena laki-laki itu telah menikahi
seorang wanita yang seumuran dengannya.
Bertahun-tahun ia mencoba melupakan segalanya, menata kembali kehidupannya
yang selama ini terganggu dengan sebuah perasaan yang tak mungkin akan bisa ia
utarakan.
Akan tetapi, kenyataan telah memberitahukan kepada gadis itu bahwa sebenarnya
sosok Malaikat itu, laki-laki dewasa itu juga mempunyai perasaan yang sama
hingga pernikahan itu berjalan.
Tak mampu mengatakan, tak berani mengungkapkan karena berbagai opini yang
dibuat mereka sendiri. Terpaksa novel yang sengaja laki-laki itu buat, yang
mengisahkan kisah cintanya kepada gadis yang selama ini menjadi tanggungannya,
gadis yang jauh lebih muda dibawahnya, tak akan pernah selesai.
Komentar
Posting Komentar